Sedikit Tentang KAMI PARA SAHABAT


Kebersamaan Itu Bukan Indah
Tapi Sangat INDAH

"Gank Petualang"

"Kami Sahabat"




     Semua telah berlalu dan hanya akan tinggal sebagai kenangan dan tak akan pernah  bisa diulang kembali karna waktu tidak bisa diputar.
"Alumni 3 IPA SMA N Merangin angkatan 2015"

"Alumni Putra 3 IPA SMA N Merangin angkatan 2015"

"Alumni Putri 3 IPA SMA N Merangin angkatan 2015"

"Alumni 3 IPA SMA N Merangin angkatan 2015 bersama Wali Kelas"
"Background halam SMA N 4 Merangin"
"Icon SMA N 4 Merangin"

"Bersama Gila"

"Sahabat Bersama Kepsek SMA 4 Merangin dan Wo Mucthar"
"Botak Bersama"

"PASKIBRAKA 2015"
"Gokil Bareng"

"Gokil Bersama"
"Adakah yang marah, Tidak diantara KAMI"
"Merasa Menjadi PEDJOEANG"
    Mungkin sedikit pesan dari KAMI, jagan pernah sia-siakan sahabat mu karna kamu belum tentu mendapatkan yang sama seperti mereka, kita Gila Bareng bukan Jaim Bareng, kita itu Susah Senang Bareng bukan Senang Bersama Sedih Sendirian Aja. Sahabat suatu spesies yang normal ketika tidak ada Sahabat di dekatnya dan ketika datang Sahabatnya berubah 180 derajat menjadi spesies paling GILA di Jagat Raya (maybe).

ttd       


SAHABAT

Read Users' Comments (0)

Selayang Negri Jambi dan Sungai Manau

Jambi adalah sebuah Provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo. Dahulu Jambi merupakan bagian dari kerajaan melayu yang berpusat sepanjang sungai batang hari dengan pusat kerajaan di Dharmasraya Sumbar. Bahasa Melayu Jambi sangat mirip dengan bahasa warga lokal Dharmasraya, termasuk sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu bahasa Indonesia berdialek "o" pada akhiran kata. 
 Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Selat Berhala, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Kebutuhan industri dan masyarakat di kota-kota sekelilingnya didukung suplai bahan baku dan bahan kebutuhan dari provinsi ini.
Luas Provinsi Jambi 53.435 km2 dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2010 berjumlah 3.088.618 jiwa (Data BPS hasil sensus 2010) . Jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2006 berjumlah 2.683.289 jiwa (Data SUPAS Proyeksi dari BPS Provinsi Jambi. Jumlah Penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2005 sebesar 2.657.536 (data SUSENAS) atau dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,96% dengan PDRB per kapita Rp9.523.752,00 (Angka sementara dari BPS Provinsi jambi. Untuk tahun 2005, PDRB per kapita sebesar Rp8.462.353). Sedangkan sebanyak 46,88% dari jumlah tenaga kerja Provinsi Jambi bekerja pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan; 21,58% pada sektor perdagangan dan 12,58% pada sektor jasa. Dengan kondisi ketenagakerjaan yang sebagian besar masyarakat di provinsi ini sangat tergantung pada hasil pertanian,perkebunan sehingga menjadikan upaya pemerintah daerah maupun pusat untuk mensejahterakan masyarakat adalah melalui pengembangan sektor pertanian

Hari jadi
Dasar hukum
UU No. 61 tahun 1958
Area

 - Total luas
53435,72 km2
 - Luas daratan
53010,22 km2
 - Luas perairan
425,5 km2
Populasi

 - Total
3,412 juta
Pemerintahan 2017

 - Gubernur
 - Wagub
 - Ketua DPRD
Cornelis Buston
 - Sekda
Ridham Priskap
 - Kabupaten
9
 - Kota
2
 - Kecamatan
128
 - Kelurahan
1.132
APBD

 - DAU
Rp. 583.882.413.000,-
Demografi

Etnis
Melayu (37,87%), Jawa (27,64%), Kerinci (10,56%), Minangkabau (5,47%), Banjar (3,47%), Sunda (2,62%), Bugis (2,59%), Lain-lain (9,78%) [1]
 - Agama
Islam (96,5%), Kristen (3%), Buddha (1%), Hindu (0,12%)
 - Bahasa
Injit-injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mak Inang, Tanduklah Lancip, Batanghari, Angso Duo
Situs web

 Kecamatan Sungai Manau adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Indonesia. Luas wilayahnya 453 km². dengan populasi 10.975 jiwa. Kecamatan Sungai Manau dahulunya merupakan induk dari Kecamatan Pangkalan Jambu dan Kecamatan Renah Pembarap. Sungai Manau  juga terkenal dengan keindahan alam yang masih alami dan juga tempat wisata alam seperti Goa Tiangko, Goa Sengering, Talun Perentak (Air Terjun), Geopark (akan masuk geopark Internasional), Tluk Wang Sakti dan masih banyak lagi sehingga menjadikan Kecamatan Sugai Manau menjadi tujuan destinasi wisata saat ini. Dan menarik banyak para wisatawan domestic maupun mancanegara untuk berkunjung ke Sungai Manau untuk melihat keindahan alamnya. 
Kecamatan Sungai Manau adalah wilayah yang subur, ditinjau dari segi kesuburan tanah dan luas lahan, Kecamatan Sungai Manau dikenal sebagai daerah pertanian yang sangat potensial perkebunan dan padi untuk tanaman pangan, sawit dan karet.
Setelah Kecamatan Sungai Manau dimekarkan menjadi 3 Kecamatan, wilayah yang masih tergabung dalam wilayah administratif Kecamatan Sungai Manau adalah :
1.      Desa Bukit Batu
2.      Desa Sungai Nialau
3.      Desa Sungai Manau
4.      Desa Sungai Pinang
5.      Desa PAlipan
6.      Desa Seringat
7.      Desa Gelanggang
8.      Desa Tiangko
9.      Desa Durian Lecah
10.  Desa Benteng
Pusat perekonomian terleteak di Pasar Sungai Manau yang mana Hari Balai (pasar mingguan) hanya diadakan pada hari Kamis. Pusat oerkantoran terletak di Desa Benteng yang terletak sekitar 1 km dari pasar Sungai Manau. 


Read Users' Comments (0)

Destinasi Wisata Negri Kecil Ku


Destinasi Wisata di Sungai Manau

1.      Gua Tiangko
"Jalan masuk menuju Goa Tiangko "
Berlokasi di Desa Tiangko, ditemukan sejumlah gua yang menjadi kediaman manusia purba ribuan tahun yang lalu. Luasnya hanya 206 meter persegi dan lebar mulut bagian depan setinggi 4 meter serta mulut bagian belakang setinggi 11,5 meter.

Berdasarkan hasil penelitian Bennet Bronson dan Teguh Amat pada tahun 1974, di tempat ini ditemukan lapisan tembikar yang dibawahnya terdapat alat-alat obsidian. Penemuan itu pun lantas menyimpulkan bahwa Goa Tiangko menjadi permukiman tertua di Jambi.



"Muluut (pintu masuk) Goa Tiangko"
Gua ini dindingnya berupa ceruk-ceruk bebatuan yang ditumbuhi lumut, langit-langitnya pun dipenuhi sarang burung walet dan kelelawar yang bergelantungan. Di goa ini juga bisa ditemui batu kapiler yang membentuk stalktit dan stalakmit dengan berbagai ornamen yang menakjubkan.

"Bentuk dalam Goa Tiangko"

2.      Gua Sengering

"Pintu masuk Goa Sengering"
Gua Sengering merupakan salah satu aset wisata alam yang masih banyak belum diketahui oleh masyarakat luar. Keberadaan Gua Senggring belum begitu terpublikasikan dibandingkan dengan objek wisata alam lainya yang terdapat di Merangin.

Gua ini memiliki keunikan yang menarik di mana bebatuan yang dominan dengan gaya dan bentuk yang berbeda-beda bahkan ada yang menyerupai gorden dan dihiasi dengan butiran air yang berkilau apabila terkena cahaya. Gua ini terdapat di Dusun Senggring, Desa Tiangko.

Keberadaan gua ini dapat dicapai sekitar 1- 2 jam perjalanan dari Dusun Senggering dengan melintasi aliran Sungai Senggring menuju ke arah Utara. Di dalam gua terdapat kehidupan binatang seperti kelelawar, wallet, jangkrik goa, dan banyak binatang lainya di dalam gua ini di aliri oleh air sungai yang bermuara ke Sungai Mesumai di sekitar mulut Gua Senggring juga terdapat air terjun dengan ketinggian 4-5 meter.

3.      Gua Bujang

"Stalagmit Goa Bujang (kawasan Gua Senggering)"
Gua Bujang berjarak tidak jauh dari mulut Gua Senggring, dengan jalan kaki sekitar 10 menit dari Gua Senggring menuju ke arah Utara kita sudah dapat melihat mulut Gua Bujang dengan jarak sekitar 800 meter dari mulut Gua Senggring di dalam Gua Bujang juga di lengkapai dengan berbagai bentuk ornamen gua dan di dalamnya juga terdapat air terjun dengan ketinggian 6 meter. Namun, untuk mencapai air terjun ini kita harus rela merayap di atas bebatuan yang terdapat di lorong kecil di dalam perut gua ini sebelum memasuki gua ini ada aturannya salah satunya kita di minta untuk mencuci muka sebelum melakukan penelusuran gua. Konon kepercayaan penduduk setempat agar kita dapat melihat dengan jelas dan agar mata kita tidak ditutupi saat kita melakukan penelusuran gua ini.

4.      Kompleks Gua Sengayau


"Langit-langit Goa Sengayau"
Kawasan Goa Sengayau terletak di Desa Sungai Pinang. Kawasan Goa Sengayau dengan luas sekitar 10.000 ha merupakan daerah perbukitan yang termasuk dalam kawasan zona penyangga (Buffer zone) Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Dalam laporan Ekspdisi Mapala SIGINJAI Unja 2008, bahwa di Kawasan Goa Sengayau terdapat 43 buah goa dan dari 43 goa tersebut baru 12 goa yang sudah di petakan (Mapping) oleh Mapala SIGINJAI Unja. Walaupun laporan itu masih simpang siur dengan informasi dari masyarakat karena menurut masyarakat setempat ada sekitar 100 buah goa di kawasan ini, tapi itu adalah data yang pertama untuk goa yang ada di kawasan Goa Sengayau.


"Bentuk dalam Gua Sengayau"
Beberapa nama goa yang terdapat di kompleks Goa Sengayau yaitu Goa Masjid, Goa Ahmad, Goa Tancap, Goa Ventaris, Goa Riben, Goa Siginjai, Goa Asap, Goa Air Daya, Goa Sempit, Goa Lapangan, Goa Batang dan masih banyak lagi baik vertical maupun horizontal.

Goa Masjid merupakan goa terbesar di kawsan Goa Sengayau dan termasuk goa horizontal yang mempunyai panjang lorong sekitar 513,5 meter. Di namakan Goa Masjid karena terdapat ruangan yang besar yang atapnya menyerupai kubah di masjid. Goa Masjid paling sering di kunjungi di antara goa yang lain dan ini berdampak banyaknya coretan di dinding goa.

"Ruangan dalam Goa Sengayau"
Goa Lapangan termasuk goa vertical dengan kemiringan 90 derajat, di namakan Goa Lapangan karena goa ini mempunyai ruangan yang cukup luas sekitar 2/3 dari luas lapangan sepak bola. Goa Lapangan mempunyai 2 pintu yang pertama dengan vertical yang kedalamannya 40 meter selanjutnya ketemu ruangan yang luasnya sekitar 2/3 lapangan sepak bola kemudian melanjutkan perjalanan dengan melewati beberapa lorong dan ornament-oernament yang memanjakan mata yang mana jalan tembusnya ke Goa Masjid dan melewati air terjun setinggi 4 meter.

Lorong-lorong antara goa yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan seperti goa lapangan tembusnya ke goa masjid dan di lorong goa masjid ketemu persimpangan dan itu termasuk goa tancap bisa juga langsung menuju goa siam, jadi antara goa yang satu dengan yang lain saling berhubungan tanpa kita harus keluar dulu untuk menuju goa berikutnya. Ornament yang terdapat di dalam goa masih cukup alami dan masih bisa tumbuh walaupun butuh ribuan tahun. Sepanjang lorong goa, stalaktit, stalakmit, gourdam, helaktiti dan pilar masih bisa dinikmati dan sangat memanjakan mata. Bahkan di beberapa tempat ada patung batu yang menyerupai gajah dan patung yang menyerupai orang dengan posisi duduk seperti sedang sholat.

Beberapa jenis flora dan fauna yang mendominasi kawasan goa sengayau seperti Kelapa (Cocous nucifera), Pisang (Musa paradisiacal), Mangga (Mangifera indica), Durian (Durio zibethinus) Bambu (Bambusa), Keladi (Colocasia), Walet Sarang Putih (Collocalia fucphaga), Seriti (Collocalia asculanta), Kutilang (Phycnomutus aurigaster), Perkutut (Geopelia striata), Terkukur (Streptopelia cinarsis), Kelelawar (Tadarida pucata), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Presbytis cristata) dll.

5.      Batu Gong
Merupakan batu berukir yang berada di aliran Sungai Masumai di Desa Muaro Panco.

6.      Ikan Semah
"Ikan Semah"
Ikan semah merupakan ikan yang hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan di daerah ini. Kegurihan ikan ini menjadi daya tarik wisata kuliner daerah ini dan biasanya ikan semah menjadi menu spesial di rumah makan di sekitar Sungai Manau.

"Ikan Semah"

7.      Bendung Irigasi
Sungai nagan Lokasi bendung irigasi ini terletak berkisar antara kurang lebih 2 Km dari lintas bangko-kerinci Desa Bukit Batu, Kecamatan Sei. Manau.

8.      Air Terjun 7 Bertingkat Bukit Batu

"Talun Bukit Batu tingkat paertama"
Air terjun 7 bertingkat bukit batu merupakan tempat wisata yang tak kalah menarik keindahan alam sekitarnya. Dengan ketinggian air terjun 40 M dan sepanjang sengai sangat banyak bebatuan besar yang sangat bagus untuk berphoto. Air terjun 7 bertingkat Bukit Batu berjarak kurang lebih 4km dari lintas bangko-kerinci dengan inprastruktur bisa dulalui kendaraan roda dua. Buat yang suka berwisata ini adalah salah satu tempat yang menarik yang harus anda kunjungi.


9.   Air Terjun Perentak (Talun Perentak)
"Bagain dari Telun Perentak"
            Air Terjun Telun Perentak Memiliki Panorama Alam Yang Sangat Indah Dan Air Yang Sangat Jernih Menelusuri Antara Bukit. Air Terjun Telun Perentak ini Sangat Memikat Karena Bertingkat-Tingkat Dan Tinggi Nya Sekitar 198 Meter Dan Dihiasi Oleh Bukit Dan Batu Dan Dikelilingi Hutan Sangat Lebat. Pengunjung Dapat Melihat Air Terjun Ini Dari Puncak Sedangkan Dasarnya Curam Dikelilingi Semak Belukar. Dan Juga Di Lokasi Air Terjun Ini Terdapat Goa.

Kalau Pengunjung Kepanasan, Pengunjung Bisa Mandi Di Sana Asal Berpakaian Yang Sopan Air Nya Sangat Sejuk Sekali Dan Air Nya Juga Bersih.Air Terjun Telun Perentak Sangat Ramai Dikunjungi Wisatawan Lokal Teutama Masyarakat Merangin. Bagi Belum Pernah Berkunjung Ke Air Terjun Telun Perentak, Pasti Penasaran Dengan Air Terjun Ini.


"Anak Air Terjun Perentak"

10.   Air Terjun Mudik Manau
"Air Terjun Mudik Manau"

Air terjun Mudik Manau (Tlun Dik Nau panggilan masyarakat setempat) berjarak sekitar 3 km dari desa Sungai Manau, untuk menuju kesana bias memakai kendaraan roda 2 sekitar 2 km dan berjalan kaki sejauh 1 km menuju lokasi Talun Mudik Manau, air terjun ini memiliki 5 tingkat yang jarak antar tingkat cukup jauh.
"Dilihat dari bawah"
" Ini K A M I "

Read Users' Comments (0)