Destinasi Wisata di
Sungai Manau
1. Gua Tiangko
 |
"Jalan masuk menuju Goa Tiangko " |
Berlokasi di Desa Tiangko, ditemukan sejumlah gua yang menjadi
kediaman manusia purba ribuan tahun yang lalu. Luasnya hanya 206 meter persegi dan
lebar mulut bagian depan setinggi 4 meter serta mulut bagian belakang setinggi
11,5 meter.
Berdasarkan hasil penelitian Bennet Bronson dan Teguh Amat pada
tahun 1974, di tempat ini ditemukan lapisan tembikar yang dibawahnya terdapat
alat-alat obsidian. Penemuan itu pun lantas menyimpulkan bahwa Goa Tiangko
menjadi permukiman tertua di Jambi.
 |
"Muluut (pintu masuk) Goa Tiangko" |
Gua ini dindingnya berupa ceruk-ceruk bebatuan yang ditumbuhi
lumut, langit-langitnya pun dipenuhi sarang burung walet dan kelelawar yang
bergelantungan. Di goa ini juga bisa ditemui batu kapiler yang membentuk
stalktit dan stalakmit dengan berbagai ornamen yang menakjubkan.
 |
"Bentuk dalam Goa Tiangko" |
2. Gua Sengering
 |
"Pintu masuk Goa Sengering" |
Gua Sengering merupakan salah satu aset wisata alam yang masih
banyak belum diketahui oleh masyarakat luar. Keberadaan Gua Senggring belum
begitu terpublikasikan dibandingkan dengan objek wisata alam lainya yang
terdapat di Merangin.
Gua ini memiliki keunikan yang menarik di mana bebatuan yang
dominan dengan gaya dan bentuk yang berbeda-beda bahkan ada yang menyerupai
gorden dan dihiasi dengan butiran air yang berkilau apabila terkena cahaya. Gua
ini terdapat di Dusun Senggring, Desa Tiangko.
Keberadaan gua ini dapat dicapai sekitar 1- 2 jam perjalanan
dari Dusun Senggering dengan melintasi aliran Sungai Senggring menuju ke arah
Utara. Di dalam gua terdapat kehidupan binatang seperti kelelawar, wallet,
jangkrik goa, dan banyak binatang lainya di dalam gua ini di aliri oleh air
sungai yang bermuara ke Sungai Mesumai di sekitar mulut Gua Senggring juga
terdapat air terjun dengan ketinggian 4-5 meter.
3. Gua Bujang
 |
"Stalagmit Goa Bujang (kawasan Gua Senggering)" |
Gua Bujang berjarak tidak jauh dari mulut Gua Senggring, dengan
jalan kaki sekitar 10 menit dari Gua Senggring menuju ke arah Utara kita sudah
dapat melihat mulut Gua Bujang dengan jarak sekitar 800 meter dari mulut Gua
Senggring di dalam Gua Bujang juga di lengkapai dengan berbagai bentuk ornamen
gua dan di dalamnya juga terdapat air terjun dengan ketinggian 6 meter. Namun,
untuk mencapai air terjun ini kita harus rela merayap di atas bebatuan yang terdapat
di lorong kecil di dalam perut gua ini sebelum memasuki gua ini ada aturannya
salah satunya kita di minta untuk mencuci muka sebelum melakukan penelusuran
gua. Konon kepercayaan penduduk setempat agar kita dapat melihat dengan jelas
dan agar mata kita tidak ditutupi saat kita melakukan penelusuran gua ini.
4. Kompleks Gua Sengayau
 |
"Langit-langit Goa Sengayau" |
Kawasan Goa Sengayau terletak di Desa Sungai Pinang. Kawasan Goa
Sengayau dengan luas sekitar 10.000 ha merupakan daerah perbukitan yang
termasuk dalam kawasan zona penyangga (Buffer zone) Taman Nasional Kerinci
Sebelat (TNKS). Dalam laporan Ekspdisi Mapala SIGINJAI Unja 2008, bahwa di
Kawasan Goa Sengayau terdapat 43 buah goa dan dari 43 goa tersebut baru 12 goa
yang sudah di petakan (Mapping) oleh Mapala SIGINJAI Unja. Walaupun laporan itu
masih simpang siur dengan informasi dari masyarakat karena menurut masyarakat
setempat ada sekitar 100 buah goa di kawasan ini, tapi itu adalah data yang
pertama untuk goa yang ada di kawasan Goa Sengayau.
 |
"Bentuk dalam Gua Sengayau" |
Beberapa nama goa yang terdapat di kompleks Goa Sengayau yaitu
Goa Masjid, Goa Ahmad, Goa Tancap, Goa Ventaris, Goa Riben, Goa Siginjai, Goa
Asap, Goa Air Daya, Goa Sempit, Goa Lapangan, Goa Batang dan masih banyak lagi
baik vertical maupun horizontal.
Goa Masjid merupakan goa terbesar di kawsan Goa Sengayau dan
termasuk goa horizontal yang mempunyai panjang lorong sekitar 513,5 meter. Di
namakan Goa Masjid karena terdapat ruangan yang besar yang atapnya menyerupai
kubah di masjid. Goa Masjid paling sering di kunjungi di antara goa yang lain
dan ini berdampak banyaknya coretan di dinding goa.
 |
"Ruangan dalam Goa Sengayau" |
Goa Lapangan termasuk goa vertical dengan kemiringan 90 derajat,
di namakan Goa Lapangan karena goa ini mempunyai ruangan yang cukup luas
sekitar 2/3 dari luas lapangan sepak bola. Goa Lapangan mempunyai 2 pintu yang
pertama dengan vertical yang kedalamannya 40 meter selanjutnya ketemu ruangan
yang luasnya sekitar 2/3 lapangan sepak bola kemudian melanjutkan perjalanan
dengan melewati beberapa lorong dan ornament-oernament yang memanjakan mata
yang mana jalan tembusnya ke Goa Masjid dan melewati air terjun setinggi 4
meter.
Lorong-lorong antara goa yang satu dengan yang lain saling
berhubungan dan seperti goa lapangan tembusnya ke goa masjid dan di lorong goa
masjid ketemu persimpangan dan itu termasuk goa tancap bisa juga langsung
menuju goa siam, jadi antara goa yang satu dengan yang lain saling berhubungan
tanpa kita harus keluar dulu untuk menuju goa berikutnya. Ornament yang
terdapat di dalam goa masih cukup alami dan masih bisa tumbuh walaupun butuh
ribuan tahun. Sepanjang lorong goa, stalaktit, stalakmit, gourdam, helaktiti
dan pilar masih bisa dinikmati dan sangat memanjakan mata. Bahkan di beberapa
tempat ada patung batu yang menyerupai gajah dan patung yang menyerupai orang
dengan posisi duduk seperti sedang sholat.
Beberapa jenis flora dan fauna yang mendominasi kawasan goa
sengayau seperti Kelapa (Cocous nucifera), Pisang (Musa paradisiacal), Mangga
(Mangifera indica), Durian (Durio zibethinus) Bambu (Bambusa), Keladi
(Colocasia), Walet Sarang Putih (Collocalia fucphaga), Seriti (Collocalia
asculanta), Kutilang (Phycnomutus aurigaster), Perkutut (Geopelia striata),
Terkukur (Streptopelia cinarsis), Kelelawar (Tadarida pucata), Monyet Ekor
Panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Presbytis cristata) dll.
5. Batu Gong
Merupakan batu berukir yang berada di aliran Sungai Masumai di
Desa Muaro Panco.
6. Ikan Semah
 |
"Ikan Semah" |
Ikan semah merupakan ikan yang hidup di sungai-sungai beraliran
deras di pegunungan di daerah ini. Kegurihan ikan ini menjadi daya tarik wisata
kuliner daerah ini dan biasanya ikan semah menjadi menu spesial di rumah makan
di sekitar Sungai Manau.
 |
"Ikan Semah" |
7. Bendung Irigasi
Sungai nagan Lokasi bendung irigasi ini terletak berkisar antara
kurang lebih 2 Km dari lintas bangko-kerinci Desa Bukit Batu, Kecamatan Sei.
Manau.
8. Air Terjun 7
Bertingkat Bukit Batu
 |
"Talun Bukit Batu tingkat paertama" |
Air terjun 7 bertingkat bukit batu merupakan tempat wisata yang
tak kalah menarik keindahan alam sekitarnya. Dengan ketinggian air terjun 40 M
dan sepanjang sengai sangat banyak bebatuan besar yang sangat bagus untuk
berphoto. Air terjun 7 bertingkat Bukit Batu berjarak kurang lebih 4km dari
lintas bangko-kerinci dengan inprastruktur bisa dulalui kendaraan roda dua.
Buat yang suka berwisata ini adalah salah satu tempat yang menarik yang harus
anda kunjungi.
9. Air Terjun Perentak (Talun
Perentak)
 |
"Bagain dari Telun Perentak" |
Air Terjun Telun Perentak Memiliki Panorama Alam Yang
Sangat Indah Dan Air Yang Sangat Jernih Menelusuri Antara Bukit. Air Terjun
Telun Perentak ini Sangat Memikat Karena Bertingkat-Tingkat Dan Tinggi Nya
Sekitar 198 Meter Dan Dihiasi Oleh Bukit Dan Batu Dan Dikelilingi Hutan Sangat
Lebat. Pengunjung Dapat Melihat Air Terjun Ini Dari Puncak Sedangkan Dasarnya
Curam Dikelilingi Semak Belukar. Dan Juga Di Lokasi Air Terjun Ini Terdapat
Goa.
Kalau Pengunjung Kepanasan,
Pengunjung Bisa Mandi Di Sana Asal Berpakaian Yang Sopan Air Nya Sangat Sejuk
Sekali Dan Air Nya Juga Bersih.Air Terjun Telun Perentak Sangat Ramai
Dikunjungi Wisatawan Lokal Teutama Masyarakat Merangin. Bagi Belum Pernah
Berkunjung Ke Air Terjun Telun Perentak, Pasti Penasaran Dengan Air Terjun Ini.
 |
"Anak Air Terjun Perentak" |
10. Air Terjun Mudik Manau
 |
"Air Terjun Mudik Manau" |
Air terjun Mudik Manau (Tlun Dik Nau panggilan masyarakat
setempat) berjarak sekitar 3 km dari desa Sungai Manau, untuk menuju kesana bias
memakai kendaraan roda 2 sekitar 2 km dan berjalan kaki sejauh 1 km menuju
lokasi Talun Mudik Manau, air terjun ini memiliki 5 tingkat yang jarak antar
tingkat cukup jauh.
 |
"Dilihat dari bawah" |
|
 |
" Ini K A M I " |